07 Oktober 2010

Tentang Wasior, Kematian dan Kebaikan

Kabar terakhir dari Saudara kita di kota Wasior, kabupaten teluk Wandoma - Papua Barat yang terkena musibah banjir bandang. Kantor Berita Antara mengabarkan ada 64 Orang tewas dalam banjir tersebut. Mengerikan sekali... Bahkan, Hillary Clinton juga telah menyatakan keprihatinannya mengenai banjir di Papua Barat, yang dalam pidatonya ia menyatakan,

" Atas nama rakyat Amerika Serikat, kami menyampaikan simpati mendalam terhadap kerusakan dan jatuhnya korban jiwa akibat banjir dan longsor di Indonesia bagian timur, terutama di provinsi Papua Barat -Courtesy : Republika.co.id- 
Pemerintah Indonesia telah juga memberlakukan tanggap darurat selama 14 hari, disamping itu kesigapan Pemerintah juga telah terlihat dengan adanya pengiriman tiga tenda peleton, 80 tenda keluarga, 200 lembar tenda gulung, 60 tempat tidur darurat, 500 paket pakaian, 150 paket perlengkapan bayi dan anak, 100 lembar tikar, 2.250 paket makanan siap saji dan 2.500 kilogram obat-obatan. Ditambah, sumbangan dari Presiden sebesar 2 Miliar rupiah.


Hm... It's time to Merenung!!!!!!!!!!!!!!!


Jika kita Flashback sejenak kebelakang, mengenai kecelakaan kereta api di Petarukan-Pemalang. Kita bisa merasakan betapa mudahnya nyawa lepas dari tubuh and we don't know when we die... Kita seolah-olah berada dilingkaran kematian yang mengitari diri kita. Sementara kita tidak pernah tahu, kapan kita akan mati. Bagaimana kita mati, dengan siapa kita mati, apakah esok kita sudah tidak ada dimuka bumi ini?

Terkadang, hidup itu tidak harus mengejar apa yang kita cita-citakan. Karena toh cita-cita juga akan pupus seketika kala kita mendapat musibah. Semua akan hilang, semua yang telah kita tata rapi, kemudian terealisasi satu per satu dan membuat hati kita menjadi senang, bisa saja kematian menghampiri.

Baiknyalah berbuat baiklah terhadap sesama, teman, lingkungan kerja, kakak kita, adek kita, Ibu Bapak kita. Sekecil apapun perbuatan baik itu, minimal didunia ini engkau pernah menorehkan tinta emas di catatan amalmu. Tidak harus dengan yang "wah" atau "heboh" dengan mengadakan bakti sosial atau kunjungan besar-besaran di Panti. Tidak!

Cukuplah menegok disekeliling kita, e... ada sampah terbuang didepan kita. Dan sampah itu tidak seharusnya berada disana, maka singkirkanlah. E... ada teman disekitar kita sedang sakit, Jenguk lah.... E... ada yang sedang kesulitan, maka bantulah sebisa kamu, jika memang bukan kapasitas dan kemampuanmu belum mumpuni untuk membantu menyelesaikan masalahnya, maka minimal berilah support/ dukungan moril. Macam seperti itulah, jika terealisasi oleh semua manusia dimuka bumi. Maka teduhlah bumi ini....

Subhanallah.... Ingatlah, bahwa mati adalah pasti. Sementara kebaikan itu belum pasti.

0 komentar:

Posting Komentar