04 Oktober 2010

Jadi Siapa ?

Duh kapan ya kejadiannya, lupa aku... Alkisah, aku dan sahabat karibku itu seusai sholat Dzuhur duduk2 di teras mesjid Undip, sebelah kampus USM. Kalo ga salah, semester dua apa tiga ya? Hmm... Okelah. jadi ceritanya gini. Suatu ketika sahabat karibku satu kampus satu kelas mengajukan pertanyaan menggelitik, tapi sebenarnya dalem juga sich,

Temenku : " Is, kamu milih dapet istri yang cantik apa yang biasa2 aja?"
Aku : " Biasa2 aja ah, takut kalo terlalu cantik biayanya mahal. Dari bedaknya mahal, baju, parfumnya, koleksi tas dan sepatu pasti juga branded semua. lagipula aku gak yakin dapet istri cantik.
Temenku : " Ah belum tentu ah, ada jg kok yang cantik tapi biayanya gak mahal2. Cari yang shalihah to ya... Hush! jangan gitu ! dapet istri yang enggak cantik beneran ke... Tuh, KMMS..."
Aku : " Akhwat2 KMMS?? Moh ah, njomplang ! Aku nya masih suka dengerin musik, sementara nanti istriku melarangku karena Bid'ah. Lagipula, Islamku masih cetek... Diibaratkan buah, masih kulitnya doang, belum dalem2nya.
Temenku : " Ya belajar lah... "
Aku : " Sambil Jalan aja "
Temenku : " Nah gitu... Eh, kalo si X gimana? cantik lho, sholehah... plus anak orang kaya... pinter pula "
Aku : " Moh ah mesakke "
Temenku : " Mesake piye?? "
Aku : " Terlalu cantik, terlalu manis "
Temenku : " Payaah !! Cowok kok memble... Nyerah sebelum perang "
Aku : " Bukan memble... Tapi aku hemat tenaga "
Temenku : " Maksudmu?? "
Aku : " Ah, daripada menguras tenaga mengejar hal yang sepertinya tak mampu dikejar, mending cari yang lainnya . She's Too Perfect "
Temenku : " Cemen ah... "
Aku : " Biarin "
Temenku : Seandainya istri kamu, lebih shalihah, lebih pinter, seumpama km cuma lulusan Diploma, sementara istri kamu Magister? Kamu mau? "
Aku : === diem mikir ====

Temenku : Mau enggak..??
Aku : " Mimpi ! "
Temenku : " Semisal beneran ? "
Aku : " Sebelum aku mencintainya, aku lihat dulu semuanya. lebih kurangnya. kalo njomplang, aku lepas "
Aku (lanjutan) : " Kata orang yang lebih tua, cari pendamping itu jgn yang jauh2 kriterianya. Yang mendekati2 kamu lah, baiknya jagan cari yang lebih. Terkadang, posisi wanita yang terlalu lebih, malah akan bisa menggantikan posisi Laki2 sebagai imam, nantinya saat pernikahan... Secara naluri, pria punya jiwa pemimpin, Nah, klo selama nikah ternyata kebalik gimana? Aku sih emoh "
Temenku : " Itu dia !! persis !! sama seperti pola pikirku bro !! Biarlah biasa, tidak cantik, tidak begitu kaya, kepandaian yang sedang2 saja, yang penting siap menderita, siap hidup sederhana, setia!! berani berjuang seperti aku ini... Hehe... (langsung menjabat tanganku tanda setuju dengan pola pikirku) Biarpun aku dari kota kecil, aku akan tetap survive dikota Semarang ini "
Aku : " Lah, ternyata sama... Lha terus kenapa kamu masih ngojok2i aku untuk mendapatkan wanita dengan kriteria " Kelas Langitan" itu?
Temenku : " Aku ingin ngerti seberapa berani kamu mengambil resiko "
Aku : " Ngambil resiko itu juga enggak asal, pikir juga akibat dibelakangnya... "

Aku (lanjutan) : " Udah ah, aku mo ke warung Bu Sigit "
Temenku : " Oke, aku ikut "

0 komentar:

Posting Komentar